23-09-2024
Mengenal Debriefing dan Peran FasilitatorHalo Sobat WGC!
Setelah mengenal mengenai metode experiential learning, di artikel ini kita akan membahas mengenai debriefing dan fasilitator.
Pernahkan Sobat WGC mendengar istilah Debriefing dan Fasilitator?
Metode experiential learning memiliki kekuatan yang mendasar pada proses refleksi terhadap pengalaman yang dimiliki oleh individu. Proses refleksi ini sering disebut dengan debriefing, yang mana perlu dilakukan untuk mengevaluasi kebaikan-keburukan, kegagalan-keberhasilan, ataupun melihat kembali sebab-akibat dari sikap ataupun perilaku individu dalam menghadapi situasinya (Silberman, 2007).
Ada berbagai macam cara yang bisa diterapkan dalam proses debriefing. Namun umumnya, proses debriefing dalam aktivitas berbasis experiential learning dilakukan secara terstruktur dengan difasilitasi oleh seorang fasilitator. Hal ini didukung oleh Silberman (2007) dalam bukunya yang berjudul “The Handbook of Experiential Learning”, bahwa seorang fasilitator memiliki peran yang penting untuk menuntun jalannya diskusi dan refleksi sehingga peserta dapat memaknai pengalamannya dengan perspektif yang lebih mendalam.
Fasilitator menjadi ujung tombak dalam menjembatani proses debriefing peserta atas pengalamannya melakukan aktivitas experiential learning (Beard & Wilson, 2006). Kemampuan fasilitator untuk menciptakan atmosfer diskusi yang normatif dan nyaman akan membantu peserta untuk lebih percaya dan terbuka untuk mengungkapkan opini dan gagasannya. Maka, fasilitator perlu memiliki sikap netral, kemampuan memahami individu dan gagasannya secara cepat, serta memiliki cara berpikir yang kontekstual sehingga dapat membantu peserta secara maksimal (Beard & Wilson, 2006).
Peran fasilitator dapat dikatakan menjadi penentu dalam proses dinamika peserta kegiatan experiential learning. Tapi Sobat WGC tidak perlu khawatir dan ragu ya! Karena fasilitator Wit Gedhang Consulturement merupakan individu yang telah dibekali dengan kualifikasi sebagai Experiential Learning Facilitator sehingga dapat memenuhi kebutuhan Sobat WGC dimanapun berada.^^
Referensi :
Beard, C. Wilson, J.P. (2006). Experiential learning : A best practice handbook foor educators and trainers 2nd edition. Kogan Page.
Silberman, M. (2007). The handbook of experiential learning. John Willey & Sons, Inc.