Card image cap

23-09-2024

Berkenalan Lebih Dekat dengan Metode Experiential Learning
Halo Sobat WGC!
Pernahkah Sobat WGC mendengar istilah Experiential Learning?
Yak betul sekali! Istilah experiential learning atau sering disingkat EL merujuk pada metode pembelajaran yang menjadi basis bagi Wit Gedhang Consulturement untuk merancang program terbaik sesuai kebutuhan Sobat WGC dimanapun berada.

Tapi sebetulnya, apa sih metode experiential learning itu?
Metode experiential learning merupakan metode belajar yang menekankan pengalaman atau experience yang direfleksikan sebagai media belajar itu sendiri. Pengalaman dinilai sebagai suatu proses yang memainkan peran kunci bagi individu untuk melakukan pembelajaran. Kolb (1984) menjelaskan bahwa proses belajar dengan metode experiential learning merupakan proses pembelajaran yang mengintegrasikan pengalaman, persepsi individu, kemampuan kognitif, serta perilaku individu.
Kegiatan experiential learning menerapkan siklus aktivitas yang menitikberatkan pengalaman berkegiatan sebagai hal yang dapat direfleksikan dan diinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari. Kolb (1984) menjelaskan bahwa terdapat 4 siklus experiential learning. Keempat siklus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Concrete Experience
    Merupakan proses belajar dari pengalaman yang spesifik yang diturunkan dalam bentuk aktivitas tertentu. Dalam proses ini, peserta diajak untuk peka terhadap situasi yang dihadapi. Peserta mendapatkan pengalaman yang konkrit dengan merasakan, berpikir dan melakukan sesuatu ketika beraktivitas.
  2. Reflective Observations
    Dalam proses ini, peserta diajak untuk merefleksikan proses sebelumnya dan memaknainya sebagai sesuatu. Setelah merefleksikan hal tersebut, peserta akan diminta untuk membagikan pengalamannya kepada kelompok tentang reaksi dan hasil observasinya selama beraktivitas. Informasi yang umumnya dibagikan oleh peserta adalah mengenai persepsinya atas suatu aktivitas, kondisi yang dirasakan, serta situasi dan perilaku yang timbul ketika beraktivitas. Proses pengamatan dari berbagai perspektif membantu peserta untuk memperoleh pemaknaan secara mendalam dan menyeluruh.
  3. Abstract Conceptualizations
    Merupakan proses analisa secara logis mengenai gagasan-gagasan yang telah muncul pada proses sebelumnya. Peserta diajak untuk melakukan abstraksi dari proses diskusi yang telah dilakukan. Dengan mengaitkan hasil refleksi dan gagasan yang muncul dari dirinya dan kelompok, peserta diajak untuk menarik kesimpulan untuk persiapan menerapkannya dari situasi pelatihan (aktivitas petualangan) ke dunia nyata.
  4. Active Experimentations
    Kemampuan untuk mengerucutkan hasil gagasan dan analisa logisnya untuk dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini, peserta diajak untuk membuat komitmen dan perencanaan untuk menerapkan hasil abstraksi dari proses sebelumnya ke dunia nyata. Proses ini menjadi puncak proses transfer hasil belajar.

Referensi :

Kolb, D.A. (1984). Experiential learning : Experience as the source of learning and development. Prentice Hall.